Menyegerakan Berbuka Puasa
Apabila telah datang waktu berbuka puasa, hendaklah menyegerakan berbuka, karena didalamnya terdapat banyak kebaikan. Rosulullah SAW bersabda :
لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوْا الْفِطْرَ - رواه الشيخان
“Manusia akan sentiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Berbuka dengan 3 buah kurma, atau susu, Apabila tidak ada cukup dengan air saja
كَان رَسُوْلُ اللّهِ صلى اللّه عليه و سلم يَفْطُرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فَتُميْرَاتٌ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسًّا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ - رواه ابو داود و الترمذى
Rasulullah saw berbuka dengan rutbaat (kurma segar) sebelum beliau shalat, apabila tidak ada maka dengan beberapa tamar (kurma) dan apabila tidak ada, beliau meminum air. (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
Memberikan makan untuk berbuka
مَنْ فَطَرَ صَائِمًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ وَلَا يَنْقُصُ مِنْ اَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ - صحيح النسائى و الترمذى
"Barang siapa yang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu" (Shohih Nasa'i dan Tirmidzi)
Makan Sahur dan Mengakhirkannya
تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِى السَّحُرِ بَرَكَةٌ - الشيخان
"Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Menjaga lidah dari berbohong, menggunjing, adu domba, dan hal-hal yang dilarang
إِذَا كَانَ اَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلَا يَرْفثْ وَلَا يَجْهَلْ فَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ اَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى صَائِمٌ - الشيْخان
Apabila salah seorang diantara kamu sedang berpuasa, maka janganlah menggauli istrinya, berkata kotor dan berbuat jahil, jika dia diajak bertengkar atau dicaci hendaklah dia mengatakan: "Saya sedang berpuasa". (HR. Bukhori Muslim)
Meningkatkan ibadah
Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, maka seyogyanyalah kita memperbanyak kebaikan di bulan ini, seperti sholat sunnat, membaca Al-Qur'an, berbuat baik kepada keluarga, tetangga, fakir miskin, anak yatim, sedekah, terutama sepuluh akhir Bulan Ramadhan, karena terdapat Lailatul Qadr.
كَانَ إِذَا دَخَلَ عَشْرُ اْلأَوَاخِرِ أَحْيَ اللَّيْلَ وَ أَيْقَظَ أَهْلَهُ وَ شَدَّ الْمِئْزَرَ - الشيخان
"Apabila masuk pada sepuluh akhir Ramadhan, maka Rosulullah SAW menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya, serta mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dari menggauli istrinya)" (HR. Bukhori Muslim)
Mandi Junub atau Mandi Haid sebelum Fajar
Hal ini dilakukan agar ibadah puasa lebih afdhol dalam keadaan suci, walau pun dalam keadaan junub, belum sempat mandi dan datang waktu subuh, maka puasanya tetap sah.
عن عَائِشَةَ وَأُمَّ سَلَمَةَ رضي الله عنهما أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ متفق عليه , وزاد مسلم من حديث أم سلمة : ولا يقضي
Dari Aisyah dan Ummu Salamah radhiallahu anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bangun di waktu subuh dalam keadaan junub karena hubungan suami istri kemudian beliau mandi dan berpuasa. (Muttafaqun ’alaihi). Dan Imam Muslim menambahkan dari haditsnya Ummu Salamah: dan beliau tidak mengqadha puasanya.
Meninggalkan Cumbu Rayu di Siang Hari
Cumbu rayu dengan istri akan mendekatkan kepada perbuatan jima'. Oleh karena itu,selama berpuasa hendaklah meninggalkan cumbu rayu dengan istri di siang hari.
Mari bersama melaksanakan kebaikkan dibulan suci Ramadhan ini . Belum tentu esok kita dapat menjumpainya kembali :)